Rabu, 04 Januari 2012

Laporan Kondisi Saat Ini: Warung Makan Padang "Murah Meriah"

Strategi Sistem Informasi Perusahaan

Laporan kondisi analisis saat ini:
 Alasan untuk strategi diperbaharui (perubahan kunci dalam bisnis dan konteks TI)
dalam hal ini, Rumah makan Padang Murah Meriah memang perlu melakukan strategi perubahan dalam hal ini TI nya. Karena memang cara pemasaran uda Hermawan masih sama dengan cara Rumah makan Padang lainnya dan belum ada yang membedakan dengan Rumah makan Padang lainnya. Untuk itu perlu perubahan dalam hal TI nya untuk mendukung usaha yang dijalankan.
• Dengan sistem informasi yang saling terintegrasi.
• SMS gateway untuk pemesanan daerah sekitar rumah makan Padang “Murah Meriah” uda Hermawan.

 Tinjauan strategi bisnis
Strength
Faktor kekuatan yang dimiliki Rumah makan Padang Murah Meriah uda Hermawan adalah letak yang strategis, menu yang beragam, lezat dan harga terjangkau.
Weakness
Kelemahan yang dimiliki Rumah makan Padang Murah Meriah uda Hermawan adalah belum adanya SI/TI yang diterapkan didalam proses pemasaran usaha kuliner ini.
Opportunity
Kesempatan yang dimiliki Rumah makan Padang Murah Meriah uda Hermawan adalah masih terbuka kemungkinan sangat besar untuk memajukan usaha Rumah makan ini. Terutama dalam hal penerapan SI/TI nya.
Threads
Jika belum ada differensiasi yang dilakukan, makan ancaman dating dari sesama usaha kuliner sejenis yang luar biasa banyaknya.
Setelah diketahui analisis SWOT nya, makan kriteria faktor sukses nya pun dapat diketahui dan dapat dicari solusi yang dapat diterapkan.
 Peluang baru SI yang bisa diterapkan
Dengan menerapkan Sistem Informasi yang terintegrasi (terlebih lagi jika akan dibuka cabang dan semakin besar pangsa pasarnya), membuat web untuk memperkenalkan usaha kuliner tersebut, dikembangkannya SMS gateway untuk pemesanan daerah sekitar rumah makan Padang “Murah Meriah” uda Hermawan.
 Ringkasan peluang / masalah-masalah
Banyak masalah-masalah yang masih ada, namun itulah merupakan peluang yang besar untuk memajukan usaha kuliner yang dikelola oleh uda Hermawan. Mulai dari belum adanya sarana promosi melalui online hingga belum diterapkan nya perencanaan SI/TI di dalam usaha Rumah makan Padang tersebut. Dan hasil inilah salah satu faktor kriteria suksesnya.

Selasa, 03 Januari 2012

THESAURUS

Name: Manggala Gita Arief Sulistiyatna
Class: A
Std Number: 08018177
Subject: Sistem Pengambilan Informasi (Information Retrieval System)
Teacher: Eko Aribowo, S.T., M.Kom.


Definisi dan makna
Thesaurus berasal dari bahasa Inggris thesaurus yang berasal dari bahasa Yunani, thesauros yang artinya harta benda, kekayaan atau gudang. Definisi thesaurus dapat dilihat dari segi fungsi dan strukturnya.
• Menurut fungsinya :
Thesaurus adalah sarana pengawasan istilah yang digunakan untuk penerjemahan dari bahasa alamiah dokumen ke bahasa yang lebih terkendali.
• Menurut strukturnya:
Thesaurus adalah kosa kata terkendali dan dinamis yang terdiri atas istilah yang memiliki hubungan semantik dan generik yang mencakup bidang subyek spesifik.
Unesco menyebutkan bahwa thesaurus adalah kosakata istilah yang sacara semantik dan generik bertautan, yang dinamis dan terkendali. Kosakata tersebut merupakan kumpulan deskriptor yang terusun secara sistematis dan/atau abjad sebagai indikator hubungan deskriptor. Deskriptor sama artinya dengan istilah, hanya saja dalam thesaurus tidak menggunakan kata istilah, melainkan deskriptor. World Science Information System of Unesco (UNISIST) memberikan ancar-ancar sebagai berikut:
A thesaurus may be defined either in terms of its function or its structure. In term of function, a thesaurus is a terminological control device used in translating from the natural language of documents, indexes, or users into a more constrained "system language" (documentation language, information language). In terms of structure, a thesaurus is a controlled and dynamic vocabular of sematically and generically related terms which covers a spesific domain of knowledge.

Manfaat thesaurus:
Manfaat thesaurus adalah:
1. Memudahkan temu kembali dokumen, karena thesaurus dapat dimanfaatkan sebagai alat pencari indeks suatu dokumen.
2. Mencapai konsistensi dalam pengindeksan dokumen pada sistem simpan dan temu kembali pasca-koordiansi / laras.
3. Dengan thesaurus pula dapat digambarkan antar hubungan dari satu konsep dengan konsep yang lain, hubungan lebih luas (broader), lebih khusus (narrower), keterhubungan (related), dll. Dari konsep yang sederhana ini bisa dibangun beragam aplikasi temukembali yang cerdas berdasarkan pengetahuan yang disimpan seperti thesaurus.
4. Membantu meningkatkan kualitas penelusuran informasi, yaitu memberikan bimbingan kepada para pengindeks dan penelusur informasi tentang istilah-istilah mana yang harus digunakan. Yakni dengan thesaurus, para penelusur informasi dan pengindeks dalam mengkonsep sesuatu dapat memperjelas makna apa saja yang tercakup di dalam sebuah istilah, atau istilah yang dipilihnya itu mempunyai hubungan dengan semantiknya.
Fungsi, kegunaan, manfaat thesaurus terletak pada struktur yang mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya melalui berbagai hirarki dan maknanya. Ini mengenai bahasa dan kesepakatan yang menjadi penting kalau kita bicara tentang information retrieval System (IRS). Hal ini karena IRS adalah persoalan bahasa dan kesepakatan. Secanggih apa pun sistem teknologi komputer yang mendasari sebuah IRS, inti kerjanya selalu bergantung pada bahasa dan kesepakatan. Kalau seseorang mencari "motor bebek", maka sebuah sistem IRS harus memberikan "motor bebek" bukan "unggas". Sebaliknya, kalau seseorang mencari "bebek", sistem IRS seharusnya tidak memberikan "motor bebek". Ini semua hanya bisa terjadi, jika antara sistem IRS dengan pencari informasi bersepakat dan mempunyai maksud sama tentang apa itu "bebek."
Selain itu thesaurus juga digunakan untuk memberikan penjelasan yang terdiri dari beberapa kata dengan arti yang sama, atau hampir sama dengan kata lain. Jika Anda tidak dapat menemukan kata pasti yang anda inginkan, anda mencarinya dalam sebuah thesaurus. Thesaurus merupakan daftar sinonim dan kata-kata yang mirip. Bentuk jamak dari "thesaurus" adalah "thesauri" atau "thesauruses". Sebagai contoh, dengan mencari kata "besar" di sebuah thesaurus, seseorang akan menemukan kata lain yang mirip seperti "raya", "agung", dll. Jika sebuah thesaurus juga memiliki daftar antonim, orang bisa juga mencari kata yang artinya berlawanan, seperti "kecil" berantonim dengan kata "besar." Banyak pelajar dan penulis yang menggunakan thesaurus untuk membantu diri menemukan kata yang mereka inginkan. Menggunakan thesaurus dapat membantu seseorang menambah kosakatanya (jumlah kata yang mereka tahu).

Peran Thesaurus dalam pengambilan informasi
Dalam proses temu kembali informasi berbasis komputer, pemakai harus menyediakan pertanyaan (query) yang diperlukan dengan menggunakan kata kunci (keyword). Thesaurus menyediakan daftar kata-kata kunci yang disusun secara alpabetis dengan sinonim yang berdekatan dan sering dikembangkan untuk mencakup beberapa indikasi dari istilah yang luas (broader term) dan istilah khusus (narrower term). Dengan kata lain bahwa thesaurus dalam fungsinya sebagai sarana temu kembali informasi, bahwa kosa kata yang terdapat dalam thesaurus dapat dipergunakan sebagai kata kunci (key word) untuk membuat pertanyaan (query) dalam proses temu kembali informasi seperti dilakukan dalam pengoperasiaan Boolean Logic.
Seperti kegunaan atau fungsi sebuah kamus atau daftar kata-kata adalah memberikan definisi atau penjelasan arti tentang kata dan istilah tersebut, menurut Sri Rohyanti Z. (2002) maka thesaurus berguna untuk:
1. Membantu menentukan dan menemukan istilah yang diberi definisi tersebut
2. Berguna bagi orang yang bertanggung jawab terhadap indexing dan retrieving dalam bidang tertentu.
3. Mencapai standardisasi dan konsistensi dalam pengindexan dokomen.
Dalam Encyclopedia of Library and Information Science Vol. 30 (1970) dikutip Lalu Anwar (2000) diuraikan bahwa yang menjadi tujuan utama disusunnya thesaurus, antar lain adalah sebagi berikut :
1. Untuk memberikan gambaran tentang bidang ilmu pengetahuan tertentu, menunjukkan pengertian atau ide tentang konsep yang saling berhubungan, untuk membantu pengindeks atau peneliti dalam memahami struktur bidang ilmu pengetahuan tersebut.
2. Untuk menyediakan kosa kata yang standar untuk bidang subyek tertentu yang dipergunakan oleh para pengindeks sacara konsisten pada saat menyusun entri indeks dalam rangka penyimpanan dan atau dalam proses temu kembali informasi.
3. Untuk menyediakan sebuah sistem referensi antara istilah yang telah dipastikan hanya mempunyai satu bentuk sinonim yang digunakan untuk mengindeks sebuah dokumen.
4. Untuk menyediakan panduan bagi para pemakai sistem, sehingga mereka dapat memilih istilah yang benar untuk menelusur subyek tertentu.
5. Untuk menyediakan pengklasifikasian yang hierarkhis sehingga penelusur dapat memperluas atau mempersempit secara sistematis, jika pilihan pertama dalam penelusuran terlalu sedikit atau terlalu banyak petunjuk terhadap bahan yang tersedia.
Metode Thesaurus
DALAM BAHASA INGGRIS
DALAM BAHASA INDONESIA
U = Use
UF = Use For
SN = Scope Note
BT = Broader Term
NT = Narrowar Term
RT = Related Term
G = Gunakan
GU = Gunakan Untuk
RL = Ruang Lingkup
IL = Istilah Luas
IK = Istilah Khusus
IB = Istlah Berhubungan
Istilah-istilah yang terdaftar dinyatakan dengan jelas hubungan hierarkhisnya dengan menggunakan istilah lain.
Contoh : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
BT : ADMINISTRASI.
NT : ADMINISTRASI EKOLAH.
Secara lebih rinci perbedaan thesaurus dengan daftar tajuk subyek adalah sebagai berikut :
1. Istilah-istilah pada thesaurus yang berbentuk kata majemuk ditulis seperti apa adanya, sedangkan dalam tajuk subyek bisa dibalik.
2. Daftar tajuk subyek dalam penyajiannya terdiri atas satu bagian utama saja, yaitu susunan alpabetis. Sedangkan thesaurus paling tidak terdiri atas dua bagian yaitu bagain hierarkis dan alpabetis. Kadangkala ada bagian berkelas.
3. Daftar tajuk subyek kebanyakan dipergunakan pada katalogisasi konvensional, sedangkan thesaurus lebih tepat untuk sistem terotomasi. Karena itu istilah-istilah dalam thesaurus cenderung bersifat pasca–laras. Dikoordinasikan pada saat pencarian informasi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengoperasian BOOLEAN LOGIC (salah satu strategi sistem temu kembali informasi yang berbasis komputer).
Perbedaan thesaurus dengan kamus istilah, bahwa kamus istilah hanya memberikan definisi suatu istilah, sedangkan thesaurus memberikan difinisi dalam rangka menunjukkan hubungan suatu istilah dengan istilah yang lain.
Contoh : ADMISITRASI PERSONALIA
Gunakan : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN.
Perbedaan thesaurus dengan klasifikasi hierarkhis seperti DDC atau UDC yaitu sistem klasifikasi hierarkhis berusaha menggambarkan keseluruhan hubungan hierarkhis antara istilah yang terdapat dalam klasifikasi tersebut, sebaliknya thesaurus hanya menggambarkan istilah yang perlu-perlu saja.
C. Struktur Thesaurus.
Sebuah thesaurus biasanya paling sedikit terdiri dari dua bagian utama yaitu :
(1) Daftar deskriptor (rumusan) menurut abjad; dan
(2) Daftar istilah yang merupakan panduan suatu deskriptor.
 Istilah yang dipergunakan sebagai deskriptor untuk mengindeks dan menelusuri informasi, yaitu daftar istilah dalam bahasa indeks yang dikelompokkan secara alpabetis yang terdiri dari faset (kategori) yang mempunyai erat antara satu sama lain.
Contoh : PERPUSTAKAAN
: PERPUSTAKAAN NASIONAL.
: PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI.
: PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
 Istilah-istilah yang merupakan panduan suatu deskriptor (lead in term) yang merupakan pintu masuk kosa kata yang dipakai sebagai deskriptor dan menunjuk hubungan hierarkhis dari masing-masing deskriptor.
 Bagian Hierarkhis
Suatu thesaurus memuat sejumlah istilah mulai dari yang spesifik hingga istilah yang umum. Istilah yang satu merupakan bagian dari istilah lainnya yang mengandung makna yang lebih luas dan paling luas, namun masih termasuk dalam cakupan subyek thesaurus dimaksud. Menurut Simanjuntak (1986) dikutip Lalu Anwar (2000) hubungan yang berdasarkan kriteria “sempit – lebih luas – paling luas” ini disebut hubungan hierarkhis.
Menurut buku “Guidekine for the establishment and development monolingual thesauri (1981)” dikutip Lalu Anwar (2000) kedudukan suatu istilah dalam hierarkhis ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
1. Hubungan generik (genus-species) merupakan hubungan antar istilah dimana makna istilah yang satu merupakan species atau jenis dari makna istilah yang lain. Contoh : istilah “Banjir” ditempatkan satu tingkat lebih spesifik daripada istilah “Bencana alam”, karena istilah “Banjir” adalah jenis dari “Bencana alam”.
2. Hubungan partitif (Whole-part relationship) merupakan hubungan antar istilah dimana istilah yang satu mewakili istilah yang lain dalam makna.
Contoh : hubungan antara “rumah” dan “jendela”.
 Bagian alfabetis.
Bagian ini merupakan perubahan bentuk bagian hirarkhis tadi disusun kembali secara alpabetis serta diperlihatkan hubungannya dengan istilah lain berdasarkan tingakat kesepesifikkan makna, misalnya :
1. Hubungan suatu istilah dengan istilah lain yang satu tingkat lebih luas maknanya dinyatakan dengan BT (Broader Term),
2. Hubungan suatu istilah dengan yang satu tingkat lebih sempit maknanya dinyatakan dengan NT (Narrower Term).
Pencantuman BT dan NT pada bagian alpabetis dilengkapi dengan pencantuman istilah lain yang mempunyai hubungan secara asosiatif dan dinyatakan dengan RT (Related Term).
Istilah-istilah yang dipergunakan untuk menyatakan hubungan hierarkhis dari masing-masing deskriptor serta penggunaannya, adalah sebagai berikut :
DALAM BAHASA INGGRIS
DALAM BAHASA INDONESIA
U = Use
UF = Use For
SN = Scope Note
BT = Broader Term
NT = Narrowar Term
RT = Related Term
G = Gunakan
GU = Gunakan Untuk
RL = Ruang Lingkup
IL = Istilah Luas
IK = Istilah Khusus
IB = Istlah Berhubungan
Keterangan :
 Istilah “Use/Gunakan (U/G)” digunakan dibelakang deskriptor yang tidak boleh dipakai dan menunjukkan harus menggunakan deskriptor lain.
* Contoh : ADMINISTRASI PERSONALIA
*G : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN.
 Istilah “Use For / Gunakan Untuk (UF/GU)” menyatakan hubungan sebaliknya. Ia mengikuti deskriptor yang harus dipergunakan dan deskriptor yang dilarang untuk digunakan tercantun sesudahnya.
*Contoh : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
*GU : ADMINISTRASI PERSONALIA
 Istilah “Scope Note/Ruang Lingkup (SN/RL)” menandakan diberikannya keterangan singkat untuk menggambarkan luasnya arti penerapan deskriptor itu.
*Contoh : ADMINUSTRASI PENDIDIKAN.
*RL : Berhubungan dengan sebagian atau seluruh sistem pendidikan.
 Istilah “Broader Term / Islilah Luas (BT/IL)” menunjukkan bahwa istilah yang mengikutinya mempunyai arti lebih luas.
*Contoh : ADMINISTRASI SEKOLAH
*IL : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
 Istilah “Narrower Term / Istilah Khusus (NT/IK)” menunjukkan bahwa istilah yang mengikutinya mempunyai arti lebih sempit.
 Contoh : PERPUSTAKAAN.
 IK : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI.
 Istilah “Related Term / Istilah Berhubungan (RT/IB)” menunjukkan pada satu istilah-istilah yang mempunyai arti serupa seperti penunjukan ”lihat juga” yang biasa terdapat dalam indeks. Istilah tersebut memperluas bidang penelusuran dan menunjukkan arah-arah baru.


Sumber:
http://kura-kuraundip.blogspot.com/2011/01/thesaurus_21.html
http://bandonoisi.wordpress.com/2010/12/20/thesaurus-sebagai-sarana-temu-kembali-informasi-untuk-meningkatkan-pelayanan-kepada-pengguna-di-perpustakaan/